Ahmad Dasuki, Hafidz Muda Segudang Prestasi

Sungailiat. Ahmad Dasuki, adalah sapaan yang khas dari sosok seorang penyandang gelar Al-Hafidz Qur’an yang kini baru memasuki usia 17 tahun. Ia adalah putra sulung dari pasangan Dadang Abdul Mu’in dan Pipi Afifah. Dasuki lahir dari keluarga yang memiliki latarbelakang kental dengan unsur keagamaan, ayahnya merupakan seorang ustadz yang juga sekaligus pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka sedangkan sang ibu Pipih Afifah adalah guru mengaji yang dikenal baik dan ramah dikalangan anak didiknya.

Dasuki pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 30 Bedeng Ake Kecamatan Sungailiat, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al- Wathoniyyah 4 Jakarta Timur dan Madrasah Aliyah (MA) Al- Wathoniyyah 5 Jakarta Timur. Pemuda kelahiran Karawang 23 Oktober 2002 ini memiliki segudang prestasi keagamaan yang telah diraihnya yakni sebagai Qori’ yang sering membawa nama Kabupaten Bangka hingga ke kanca Internasional.

Hal tersebut berawal dari kisah masa kecilnya, sejak duduk di bangku Taman Kanak Kanak (TK) ia telah mengukir namanya pada kejuaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) serta berhasil meraih juara umum pada saat itu.

Memasuki usia SD hingga MTs bakatnya pun kian terlihat dari sang ayah hingga akhirnya ia berhasil menghafal 30 juz Al-Qur’an ketika duduk di bangku MA kelas X. Dari hal inilah, kini ia terus memupuk prestasinya menjadi Qori’ sekaligus sukses menyandang gelar Al-Hafidz.

Ada sejeret prestasi yang telah berjasil diraihnya yakni pernah meraih juara umum MTQ tahun 2005, juara 1 berturut-turut MTQ tingkat Kabupaten Bangka tahun 2008, juara 1 berturut-turut kategori 5 juz pada tahun 2015 hingga 2018, juara 1 kategori 20 juz pada tahun 2019.
Selain itu dirinya pernah mendapat penghargaan sepuluh besar Musabaqah Hafdzil Qur'an (MHQ) di Arab Saudi pada tahun 2018 dan beberapa kali tampil pada acara Damai Indonesiaku TV One pada tahun 2014 hingga 2019 dan mengisi acara di program Cahaya Hati I News TV pada tahun 2018.

Dirinya mengatakan kunci segudang prestasi yang diraihnya tak terlepas dari peran serta orangtuanya melalui tiap butiran do’a yang terpanjatkan. Disiplin, ikhtiar serta dedikasi yang tinggi merupakan salah satu kunci utama dalam meraih gelar Al-Hafidz yang kini disandangnya.

Sang ayah, Dadang Abdul Mu’in pun angkat bicara mengenai deretan prestasi yang diraih putra sulungnya tersebut, ia berharap Dasuki mampu menjaga keistiqomahan dan tetap rendah hati. Ia mengatakan, rasa bangga berkecamuk perasaan haru terus menyelimuti perasaannya, dirinya sebagai orangtua merasa berhasil mendidik anaknya yang kini mampu meraih gelar Al-Hafidz tersebut.

Sumber: 
Dinkominfotik
Penulis: 
Dede Sukmana
Fotografer: 
Dede Sukmana
Editor: 
Derika|M.Khadafi