Upacara Adat Rebo Kasan Tidak Boleh Hilang Dimakan Waktu

Merawang - Tradisi Adat Doa Tolak Bala' atau lebih dikenal dengan Rebo Kasan di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang harus terus dilestarikan dengan selalu memperingatinya setiap tahun agar tidak hilang termakan oleh zaman.

Kelestarian ini untuk menjaga tradisi khas daerah dan kearifan lokal yang terkandung dalam Upacara Adat Rebo Kasan.

Harapan ini diungkapkan oleh Tokoh Mastyarakat Desa Air Anyir, Dusun Temberan, Atok Harun (85), Rabu (07/11/18) saat ditemui disela-sela Upacara Adat Rebo Kasan..

"Peringatan Rebo Kasan ini harus kita jaga agar tetap ada karena sudah lahir dari jaman kakek nenek kita yang terdahulu, tidak susah untuk kita hanya sekedar menjaganya saja," ungkap Atok Harun.

Atok Harun mengatakan bahwa tradisi Rebo Kasan tidak hanya sekedar untuk diperingati, namun generasi muda terutama harus mengerti apa makna yang terkandung didalam peringatan tradisi Desa Air Anyir tersebut.

"Cuma di Air Anyir yang ada ada tradisi Rebo Kasan ini tidak ada ditempat lain di Bangka, orang muda harus tahu artinya peringatan Rebo Kasan yang memiliki arti menolak bala' pada hari rabu," jelasnya.

Lebih lanjut Atok Harun menjelaskan bahwa peringatan Rebo Kasan diisi dengan mengumandangkan Adzan, melakukan do'a tolak Bala' dan melakukan kebiasaan melakukan penarikan ketupat.

"Diisi dengan Adzan, melakukan do'a tolak bala' dan melakukan penarikan ketupat, itu setiap tahun yang kita lakukan," ungkapnya.

Untuk itu Atok Harun berharap agar generasi muda dapat menjaga tradisi Rebo Kasan sehingga dapat berjalan terus setiap tahunnya, karena menurutnya Rebo Kasan merupakan ciri khas tradisi masyarakat Desa Air Anyir. (Pemkab Bangka)

Sumber: 
Dinkominfotik
Penulis: 
Dede Sukmana
Fotografer: 
Dede Sukmana (Dinkominfotik)
Editor: 
Khadafi
Tags: 
Berita Daerah