Sungailiat - Pemerintah Kabupaten Bangka melakukan pertemuan guna meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dalam penekanan angka stunting, Senin (3/8/2020). Pertemuan tersebut melibatkan berbagai lintas program dan sektor antara dinas terkait.

Kegiatan yang dibuka langsung Bupati Bangka tersebut diikuti sebanyak delapan puluh lima orang peserta. Yang mana peserta tersebut berasal dari dinas terkait, Tim Penggerak PKK, Puskesmas dan Desa lokus stunting Kabupaten Bangka.

Bupati Bangka, Mulkan SH MH dalam sambutannya menyampaikan angka stunting menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Bangka. Sehingga dengan segala upaya perlu dimaksimalkan guna mewujudkan kabupaten tanpa angka stunting.

"Kami selaku pemangku jabatan terus berupaya menekan angka stunting di daerah kita. Salah satunya melalui kegiatan seperti ini kita dapat meningkatkan koordinasi dan konsolidasi guna mewujudkan hal tersebut," ujar Mulkan.

Angka stunting di Kabupaten Bangka sendiri kian tahun terus menurun. Ditingkat nasional, Kabupaten Bangka juga telah dinilai keberhasilannya dan dipercaya menjadi narasumber dalam rakernas stunting di Jakarta. Sehingga kesuksesan tersebut harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.

"Pada tahun 2018 angka stunting di Bangka tercatat sebanyak 32,27% dan terus menurun menjadi 8,9%. Tahun 2020 ini angka stunting telah turun menjadi 4,35% dan inilah kita harus bekerja sama agar angka tersebut tidak meningkat kembali," ungkap Mulkan.

Di tengah masa pandemi covid-19 menurut Bupati Bangka sangatlah rentan terjadi peningkatan stunting karena terganggunya kondisi perekonomian masyarakat. Bahkan selama pandemi di Kabupaten Bangka juga banyak para pelaku usaha yang tutup dan menghentikan aktifitas usahanya.

Di tingkat nasional sendiri, pemerintah pusat telah menargetkan tahun 2023 bebas dari stunting. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten juga telah fokus dan serius untuk mencapai hal tersebut. Tetapi perlu juga peran dan dukungan dari seluruh lini sektor untuk mewujudkan hal tersebut.