Sungailiat,bangka.go.id - Polman Babel gelar seminar nasional terapan riset inovatif dengan tujuan agar dapat memperlihatkan dari masyarakat dan masing-masing politeknik harus kerja sama antar politeknik agar lebih bagus dan hasilnya lebih maksimal.
Acara seminar nasional terapan riset inovatif dibuka oleh Direktur Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung Sugeng Ariyono,B. Eng., M. Eng., Ph.D di Hotel Tanjung Pesona.
Selanjutnya, Sugeng Ariyono mengatakan revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dalam konsekuensinya yaitu industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula resiko yang mungkin muncul, misalnya sumber daya manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
"Dalam mencermati revolusi industri ini secara seksama, berjuta peluang ada tp di sisi lain juga terdapat berjuta tantangan yang harus dihadapi,"imbuhnya.
Perubahan cukup cepat terjadi pada revolusi industri, di tandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, setta otomatisasi.
"Tema sentrinov ini menggugah kita untuk meninjau lagi sistim pendidikan terutama di Politeknik yang mengkhususkan pendidikan vokasi,"jelasnya.
Pada sistem pendidikan kita,kurikulum sejalan dengan industri masa kini atau malah kita ketinggalan dan berjalan di belakang dunia industri.
"Industri manufaktur saat ini menyaksikan rovulusi industri era yang keempat, lebih dikenal sebagai industri 4.0. Industri ini menghubungkan dunia nyata dan virtual secara mulus sehingga menimbulkan apa dikenal sebagai sistem produksi cyber-fisik,"ujarnya.
Secara tradisional harus bertransformasi untuk mengikuti cara-cara perusahaan modern baik dalam manufaktur maupun pemasarannya, tantangannya kini otomatis menjadi tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
"Kami dari Polman Babel berusaha untuk mengadakan seminar dan diskusi ini untuk bersama-sama menampilkan hasil dari masing-masing penelitian kita , untuk memperlihatkan dari masyarakat dari masing-masing politeknik dan kerja sama antar politeknik agar lebih bagus,"tuturnya.