Wabup Bangka Buka Perayaan Peh Cun di Pantai Tongaci

> Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Sungailiat- Wakil Bupati (Wabup) Bangka Syahbudin membuka secara resmi perayaan Peh Cun tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digelar MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) Sungailiat, jum’at (07/06/2019) di pantai Tongaci Sungailiat.

“ Peh cun adalah salah satu perayaan hari besar etnis warga keturunan cina yang jatuh pada hari ke 5 bulan ke-5 (go gwee cee go) di tahun imlek. Tradisi peh cun ini merujuk pada legenda tentang sosok pembesar pada masa dinasti Couw (340-278 SM), yang juga sastrawan dan budayawan besar yaitu Khut Gwan,” kata Wabup Bangka dalam sambutannya

Dikesempatan ini, Wabup mengajak seluruh elemen anak Bangsa, masyarakat Bangka untuk selalu bersyukur dengan situasi dan kondisi yang aman, damai, hidup dalam kerukunan dan keharmonisan antar suku budaya dan agama yang ada.

“ Kita memiliki potensi alam yang indah dan beraneka ragamnya budaya, hal ini dapat mendukung keharmonisan daerah, seperti halnya kegiatan Peh Cun yang digelar pada hari ini. Hal ini merupakan bagian dari budaya Etnis Tionghoa yang memiliki keunikan, hingga pantas untuk dilestarikan dalam menambah khasanah budaya Bangsa,” ungkapnya

Ditambahkannya, akulturasi budaya menjadi modal yang paling tepat dalam menjalin kerjasama antar masyarakat yang heterogen seperti di daerah Kabupaten Bangka. Kehidupan antar suku/etnis dalam masyarakat Kabupaten Bangka ini diistilahkan dengan simbiosis mutualisme yaitu saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Diungkapkannya, hal tersebut juga merupakan bagian penting dari integritas ke-Indonesian, dengan ke-Bhinekaan dan kemajemukan Bangsa, baik dari segi ideology, agama, suku, bahkan pilihan politik.

“ Saya mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka terus menggali dan melestarikan budaya Bangka, dengan mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan. Melalui kolaborasi budaya yang selalu kita lakukan. Saya juga berharap hal ini dapat menjadi warisan budaya yang langgeng dan menggenerasi,” tukasnya

Sementara itu, Ketua MATAKIN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hendri Kurniawan dalam sambutannya mengatakan perayaan Peh Cun yang dikenal masyarakat Bangka sebutan lainnya sembahyang Duanyang. Upacara sembahyang Duanyang merupakan upacara eling dan takwa untuk hari yang penuh fenomena.

Duanyang atau Peh Cun ini telah diperingati sejak 2219 SM. Yang mana memperingati tokoh suci Qu Yuanseorang menteri dari negeri Chu, dikarenakan ada penyusupan-penyusupan, Qu Yuan dipecat dari jabatannya. Setelah itu, negeri Chu diserang dan dihancurkan negeri Qin.  Qu Yuan tidak tega melihat kondisi kesengsaraan rakyatnya usai diserang dan dihancurkan negeri Qin, beliau akhirnya wafat menceburkan diri ke sungai, Rakyat yang begitu mencintai beliau berusaha mencari jenasahnya namun nihil, dari hal inilah akhirnya rakyat membuat kue bacang/suicung  sebagai sesajen untuk makanan ikan di sungai tersebut, agar tidak memakan jenasah Qu Yuan,” jelasnya

Dikesempatan yang sama, Ketua pelaksana kegiatan Peh Cun Septiriana menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak sehingga terlaksanya kegiatan tersebut.

Pada kegiatan ini, perayaan Peh Cun, dimeriahkan penampilan barongsai, ritual ibadah, melarung perahu naga ke laut, melempar kue bacang secara simbolis ke laut, dan puncaknya melakukan tradisi meletakkan telur ayam diatas batu hingga berdiri.

Tampak hadir pada kegiatan ini, Calon Anggota DPR RI Bambang Patijaya, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Parulian Napitupulu, Staf Ahli Bupati bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Surtam, Kepala Sat. Pol PP Kabupaten Bangka Dalyan Amri, Kepala Dinas Parawisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Asep Setiawan, serta tamu undangan lainnya. (Pemkab Bangka)

Sumber: 
Dinkominfotik
Penulis: 
Dede Sukmana
Fotografer: 
Erfan
Editor: 
Khadafi
Tags: 
Berita Daerah