Puding Besar – Pj. Sekda Bangka Thony Marza menghadiri serta mewakili Pj. Bupati Bangka untuk membuka Festival Sungai Upang Tahun 2025 yang di pusatkan di Kawasan Konservasi Alam Sungai Upang Desa Tanah Bawah, Sabtu (25/10/2025).
Festival sungai upang yang ke tiga kali ini di prakarsai atau dirumuskan oleh bangka flora society dan sahabat alam sungai upang untuk melestarikan budaya serta menjaga kesimbangan alam.
Pj. Sekda Bangka Thony Marza dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa festival sungai upang ini sudah masuk dalam kalender event pariwisata kabupaten bangka dan ini merupakan kearifan lokal yang tentunya harus didukung oleh pemerintah.
“makna dari festival sungai upang ini adalah untuk melestarikan budaya yang ada di desa ini, sehingga perlu kita dukung. Nanti kedepannya kita lakukan sinergitas dengan pihak desa, lembaga adat melayu dan sebagainya yang terkait dengan pengembangan dari event budaya lokal kita”, jelas Thony.
“saya harap dengan adanya festival festival budaya seperti ini dapat menarik kunjungan wisatawan, karena bagaimanapun event dan iklan promosi harus berbarengan karena tidak bisa bergerak sendiri antara event dan promosi sehingga perlu kita gaungkan keluar untuk menjadi informasi dan atensi masyarakat luas”, kata thony.
Sungai upang merupakan sungai yang masih terjaga keasliannya dan masih ada flora dan fauna endemik yang berada di kawasan konservasi sungai upang tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaa Kabupaten Bangka Rismy Wira Madonna dalam hal ini menerangkan bahwa dinas pariwisata lebih mengangkat pada event lokal yang sifatnya kearifan lokal daerah.
“seperti festival sungai upang ini kita bekerjasama dengan panitia yayasan bangka flora society yang memang sudah bergerak sekian lama membersamai segala kegiatan yang ada di kawasan sungai upang”, terang wira.
“pemerintah hadir membantu mengintervensi, kalau memang kegiatannya konsisten dilaksanakan setiap tahun maka akan kami masukkan ke kalender pariwisata kabupaten bangka, supaya acara kebudayaan seperti ini lebih berwarna dan meriah”, ucapnya.
Festival ini diselenggarkan selama 3 hari dimulai tanggal 25 hingga 27 oktober dan akan di warnai dengan berbagai macam macam lomba di tradisional salah satunya lomba betet atau ketapel.
